23 Jan 2010

ALLAH ITU SANGAT DEKAT

Maghfur "Boncu"
Sesungguhnya Allah SWT sangat dekat. sebagaimana diilustrasikan dalam ajaran al Qur’an tentang wujud Tuhan, dan bila ada hamba-Ku yang bertanya kepadamu tentang-Ku maka Aku dekat sekali (kepada mereka); Aku mengabulkan permohonan setiap orang yang berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka juga menjalankan perintah-Ku, supaya mereka berada dalam jalan yang benar (Q.S: 2: 186).
Memenuhi perintah adalah menjalankan seruan atau panggilan Allah SWT, yang menghidupkan mereka, yakni dalam pengertian kehidupan ruhaniyahnya. Dengan merasakan kedekatan diri kepada Allah SWT, maka seseorang akan menajdi tenang, damai, dan bahagia hidupnya. Sehingga dengan usur kedekatan tersebut Allah akan mengabulkan permohonan hambanya, hamba yang menjalankan perintah-Nya.
Hakikat manusia adalah mahluk yang dikaruniai merindukan kehadiran Allah SWT sebagai sumber kebaikan dan kebenaran. Sebagaimaan kita ketahui, begitu banyak usaha manusia untuk mepersepsikan dan merepresentasikan sumber segala ada, dan Tuhan. Ada dinamisme, animisme, monisme, panteisme, dan berbagai macam upaya menghadirkan Tuhan dalam kehidupan mereka. Inilah yang kemudian dikenal dengan fitrah, fitrah mahluk atas khalik.
Dalam ajaran al Quran , manusia memiliki dimensi ruhaniah yang datang dari Allah SWT sehingga secara otomatis ia akan kembali kepadaNya. Ini ditegaskan dalam al Quran, “Maka, bila telah kubentuk rupanya (menyempurnakan kejadiannya)dan kutiupkan dari ruhKu kedalamnya tunduklah kamu sujud kepadanya) (QS. 15: 29).
Dalam konsep sufisme, manusia memiliki dua dimensi. Pertama, disebut unsur lahut, yakni potensi keilahian, yang selalu mendorong dirinya untuk merindukan kembali dan mencintai kebenaran. Kedua, disebut unsur nasut, sebagai mahluk bumi, yang memiliki kelemahan dan memiliki dorongan –dorongan nafsu sehingga pada suatau saat tertentu, manusia kemudian akan mudah jatuh dan terperosok kedalam kejatuhan moral dan spiritual (spiritual bankruptcy).
Dari kedua unsur itulah, manusia dijadikan sebagai khalifah di bumi, karena manusia min ahsani taqwim sebaik-baik ciptaan. Yang mana apabila kedua unsur diatas dapat berfungsi semestinya sesuai perjanjian pada awal ditiupkannya ruh kedalam jasad maka pasti derajat keimanan manusia lebih tinggi dari semua mahluk-Nya. Dan tentu saja jika salah maka akan lebih hina dari semua ciptaan-Nya.


Kata mutiara:
“Kalau hati nurani dalam diri kita merupakan fitrah yang ada secara alami dalam diri kita, maka agama adalah fitrah yang diturunkan Alah SWT kepada umat manusia untuk memperkuat fitrah alamai itu.”

Tidak ada komentar: